Teknologi untuk percetakan kian berkembang, baik dari segi inovasi produk hingga dari segi proses produksinya. Jenis kain di Indonesia sangatlah beragam, baik dari segi motif ataupun warna. Industri tekstil sendiri sudah mulai berkembang pesat, mulai banyak bahan-bahan yang digunakan tidak hanya terpaku pada bahan-bahan itu saja. Motifnya pun bermacam-macam tidak hanya batik, polkadot ataupun garis-garis.
Nah, bagaimanakah memilih metode mencetak desainnya diatas kain yang tepat? Terdapat dua metode yang bisa digunakan untuk mencetak desain diatas kain, yaitu dengan cara wet printing atau digital printing.
Percetakan Digital Printing
Salah satu metode mencetak diatas kain yang cukup populer adalah digital printing. Dimana metode ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan printer khusus untuk kain. Untuk digital printing Anda hanya membutuhkan desain dalam bentuk file komputer.
Jika Anda memilih untuk menggunakan metode ini sebaiknya Anda tidak berganti-ganti tempat percetakan ketika sudah menemukan paduan warna yang pas. Karena berganti-ganti tempat akan membuat hasil cetakan Anda tidak konsisten. Anda harus ingat dalam menjalankan jasa percetakan,kualitas mesin, tinta dan SDM adalah hal-hal yang sangat penting
Wet Printing
Wet printing ini biasa disebut Screen Printing atau lebih dikenal di masyarakat dengan nama sablon. Proses pencetakan menggunakan metode ini dapat dibuat daerah berwarna pada kain dan desain atau motif tersebut dapat dicetak berulang-ulang sehingga mampu menghasilkan sejumlah motif yang serupa. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam penyablonan :
Pembuatan desain atau motif pada screen
Dalam wet printing Anda dapat menggunakan beberapa cara untuk membuat motif screen. Namun cara yang paling digemari adalah teknik forocopy. Teknik yang menggunana kertasa termbus cahaya ini populer karena mampu membuat motif gambar lebih halus dan terkesan mewah.
Pencetakan
Untuk mencetak screen pada kain dibutuhkan pasta cap. Pasta ini dituangkan ke atas screen lalu ditarik menggunakan rakel. Hal ini dilakukan secara continue dan berulang-ulang. Jika sudah selesai menggunakan maka screen harus segera Anda cuci agar tidak rusak dan bisa dipakai kembali. Setelahnya jangan lupa untuk mengeringkan kainnya.
Finishing
Nah proses paling akhir dalam wet printing adalah finishing. Proses ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa tinta, pencucian hingga penyetrikaan kain.
Berdasarkan ulasan diatas dapat dilihat bahwa mencetak menggunakan metode wet printing ini lebih ribet dan menggunakan beberapa tahapan. Berbeda sekali dengan metode digital printing yang lebih ringan dan ringkas. Namun Anda perlu tahu bahwa metode wet printing juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode digital printing yaitu biaya yang lebih murah. kenapa metode wet printing menghasilkan biaya yang lebih murah? hal ini karena Anda dapat mencetak diatas bentangan kain sepanjang 1000 meter lebih..