Laminasi merupakan proses pelapisan kertas dengan bahan plastik yang dilakukan dengan tujuan melindungi hasil cetakan dari faktor-faktor eksternal yang dapat merusak hasil cetak tersebut. Misalnya seperti cuaca, suhu yang panas, terpaan sinar matahari, cairan, dan sebagainya yang dapat menyebabkan hasil cetak cepat pudar atau bahkan rusak. Jadi, hasil cetak dapat bertahan lebih lama.
Di samping itu, proses ini juga biasanya digunakan untuk memperindah hasil cetak. Sebab, ia dapat memberikan kesan eksklusif ataupun elegan pada hasil cetakan. Proses laminasi sendiri dilakukan dengan merekatkan plastik pada hasil cetak. Plastik yang digunakan dalam prosesnya terbuat dari polypropylene, polyester ataupun nylon.
Terdapat 2 jenis mesin laminasi yaitu mesin laminasi panas dan mesin laminasi dingin :
Laminasi panas
Laminasi dengan mesin ini dilakukan dengan metode thermal laminating. Caranya dengan menggunakan plastik yang mengandung lem atau menggunakan plastik yang belum menggunakan lem. Lem digunakan sebagai perekat plastik dengan hasil cetak. Untuk melekatkannya, proses ini dilakukan pada suhu 90-120 derajat celcius. Sementara untuk proses laminasi panas dengan plastik yang tidak mengandung lem dilakukan dengan menggunakan cairan kimia sebagai perekat.
Laminasi dingin
Laminasi dengan mesin dingin dilakukan dengan menggunakan bahan perekat (adhesive) yang dicampur dengan pelarut (air).
Jika dibandingkan, kedua cara ini memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Menggunakan laminasi dingin dipandang kurang ramah lingkungan. Hal ini disebabkan adanya penguapan dari bahan pelarut saat pengeringan bahan perekat. Namun penggunaan laminasi dingin memberikan harga yang lebih terjangkau.
Jika dilihat dari segi hasil cetak, laminasi panas menghasilkan cetakan yang lebih kuat. Karena proses pemanasan akan membuat menekan pelastik lebih kuat sehingga dapat merekat erat dengan hasil cetak. Oleh karena itu, laminasi panas memang lebih banyak digunakan dalam usaha percetakan. Namun bukan berarti laminasi dingin tidak dapat digunakan untuk percetakan. Laminasi dingin dapat menjadi alternatif yang cukup baik apabila kita ingin melaminasi dokumen-dokumen penting yang ingin kita simpan agar tidak cepat rusak, didukung pula dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain jenis mesin yang digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah jenis plastik yang digunakan. Jenis plastik ini menentukan hasil akhir dari proses cetak tersebut. Adapun 2 jenis plastik yang paling sering digunakan adalah Doff dan Glossy.
Plastik glossy memberi hasil akhir yang mengkilap dan licin pada permukaannya. Permukaan dari hasil cetak dengan laminasi glossy bersifat dapat memantulkan cahaya. Sementara itu, laminasi doff memberikan hasil akhir yang tidak mengkilap dan tidak memantulkan cahaya. Laminasi doff membuat permukaan hasil cetak menjadi halus.